Minggu, 23 Mei 2010

MANUSIA

Asslm. wr. wb

awal tulisan ini memberi pemahaman dasar tentang apa itu manusia.

Seorang aristoteles, mengatakan bahwa di alam ini ada tiga jenis mahluk yang berjiwa dengan taraf bertingkat-tingkat. Taraf yang paling rendah adalah Anima vegetaliva, yaitu roh tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi sebatas makan dan berkembang biak. Kemudian Anima sensitiva, yaitu roh hewan yang berfungsi mengindera, menggunakan nafsu/perasaannya untuk bergerak dan melakukan tindakan, serta mengadakan pengamatan. Lalu yang ketiga yaitu taraf tertinggi adalah Anima intelektiva, yakni roh manusia dengan fungsi terpentingnya adalah berfikir dan berkehendak.

Sedangkan menurut bahasanya , dikatakan pula bahwa manusia itu terdiri dari dua suku kata yaitu; manus dan ia. Manus mempunyai arti sebagai jiwa ( ruh ) sedangkan ia mempunyai arti sebagai tubuh kasar ( badan ). Bila di gabungkan mempunyai arti bahwa manusia itu adalah sebuah tubuh kasar yang memiliki jiwa, secara hakikinya setiap saat tubuh kasar harus siap untuk kehilangan jiwa.

Dalam kamusnya W.J.S Poerwadarminata memberikan pendapatnya mengenai arti manusia. Menurut beliau manusia adalah makhluk yang paling berakal budi ( sebagai lawan binatang ). Dengan kata lain manusia dan binatang sama-sama mahluk, akan tetapi mempunyai garis perbedaan yang jelas yaitu manusia berakal budi sedangkan binatang tidak.

Bila semua pendapat tadi kita gabungkan, maka akan menemukan sebuah filosofi tentang manusia yaitu; Manusia hidup bukan hanya untuk makan , berkembang biak , mengindera , bergerak dan melakukan tindakan, akan tetapi di tuntut untuk berpikir serta berkehendak dengan kenyataan dan realitas sesungguhnya. Sehingga setiap usia yang telah dilewatinya akan menambahkan kecakapan dalam berpikir dan mengemukakan gagasan.